TERHEMPAS OMBAK BATU PICA BIAK
Satu
lagi Mahakarya Tuhan ada di bumi Indonesia, namanya Batu Pica. Batu Pica
yang terletak di Tanjung Saruri merupakan karang alami yang terbentuk di
pesisir utara Biak Papua. Bentuk karang yang mirip seperti meja di
pingir laut yang indah ini dapat memecah ombak di bibir Samudera
Pasifik.
Menggunakan
pesawat dari Jakarta, perjalanan ke Biak ditempuh dengan waktu sekitar
4.5 jam. Sesampainya di Bandara Frans Kaisiepo Biak, saya harus
melanjutkan perjalan darat sejauh 75 km dengan waktu tempuh sekitar 1,5
jam saja. Beda dengan di Jakarta, di Biak saya merasakan kebebasan dari
kemacetan sehingga waktu tempuh menjadi lebih singkat. Terlebih lagi
selama perjalan saya disuguhi pemandangan laut lepas dengan ombah yang
bergemuruh.
Tidak
perlu biaya besar untuk masuk ke lokasi Batu Pica. Saya hanya merogoh
kocek sebesar dua puluh ribu rupiah saja untuk biaya parkir mobil.
Dengan biaya sebesar itu sudah ditambah dengan adanya semacam guide dadakan yang
ada dilokasi pada saat itu yang akan memberitahukan seberapa besar ombak yang akan datang ke arah Batu
Pica karena memang tidak semua ombak yang menghantam Batu Pica dapat
menghasilkan hempasan ombak yang tinggi dan indah.
Saat yang dinanti pun tiba. Ombak besar yang datang dan menghasilkan hempasan ombak yang tinggi menghantam Batu Pica. Karena ombak yang datang terlalu besar sayapun seketika basah kuyup dan tersungkur akibat tidak kuat menahan hempasan ombak yang tinggi. Ombak yang terkena Batu Pica bisa menghasilkan pecahan ombak setinggi 15 meter.
Batu Pica bisa menjadi referensi selama berlibur di Biak. Namun cerita tentang Biak tidak berhenti sampai disini. Nantikan tulisan saya berikutnya yang akan mengulas Biak lebih dalam dan jauh lebih dalam lagi.
Saat yang dinanti pun tiba. Ombak besar yang datang dan menghasilkan hempasan ombak yang tinggi menghantam Batu Pica. Karena ombak yang datang terlalu besar sayapun seketika basah kuyup dan tersungkur akibat tidak kuat menahan hempasan ombak yang tinggi. Ombak yang terkena Batu Pica bisa menghasilkan pecahan ombak setinggi 15 meter.
Batu Pica bisa menjadi referensi selama berlibur di Biak. Namun cerita tentang Biak tidak berhenti sampai disini. Nantikan tulisan saya berikutnya yang akan mengulas Biak lebih dalam dan jauh lebih dalam lagi.
.png)




0 komentar: