TERHEMPAS OMBAK BATU PICA BIAK

18.27 0 Comments



Satu lagi Mahakarya Tuhan ada di bumi Indonesia, namanya Batu Pica. Batu Pica yang terletak di Tanjung Saruri merupakan karang alami yang terbentuk di pesisir utara Biak Papua. Bentuk karang yang mirip seperti meja di pingir laut yang indah ini dapat memecah ombak di bibir Samudera Pasifik.

Menggunakan pesawat dari Jakarta, perjalanan ke Biak ditempuh dengan waktu sekitar 4.5 jam. Sesampainya di Bandara Frans Kaisiepo Biak, saya harus melanjutkan perjalan darat sejauh 75 km dengan waktu tempuh sekitar 1,5 jam saja. Beda dengan di Jakarta, di Biak saya merasakan kebebasan dari kemacetan sehingga waktu tempuh menjadi lebih singkat. Terlebih lagi selama perjalan saya disuguhi pemandangan laut lepas dengan ombah yang bergemuruh.



Tidak perlu biaya besar untuk masuk ke lokasi Batu Pica. Saya hanya merogoh kocek sebesar dua puluh ribu rupiah saja untuk biaya parkir mobil. Dengan biaya sebesar itu sudah ditambah dengan adanya semacam guide dadakan yang ada dilokasi pada saat itu yang akan memberitahukan seberapa besar ombak yang akan datang ke arah Batu Pica karena memang tidak semua ombak yang menghantam Batu Pica dapat menghasilkan hempasan ombak yang tinggi dan indah.


Saat yang dinanti pun tiba. Ombak besar yang datang dan menghasilkan hempasan ombak yang tinggi menghantam Batu Pica. Karena ombak yang datang terlalu besar sayapun seketika basah kuyup dan tersungkur akibat tidak kuat menahan hempasan ombak yang tinggi. Ombak yang terkena Batu Pica bisa menghasilkan pecahan ombak setinggi 15 meter.

Batu Pica bisa menjadi referensi selama berlibur di Biak. Namun cerita tentang Biak tidak berhenti sampai disini. Nantikan tulisan saya berikutnya yang akan mengulas Biak lebih dalam dan jauh lebih dalam lagi.

0 komentar: